Kamis, 13 September 2012

Foto-foto Kejadian















Kekacauan di Gereja HKBP Nomensen Pulo Brayan



RUBRIK PERSOALAN DI HKBP NOMENSEN PULO BRAYAN MEDAN Krisis yang berkepanjangan di HKBP Nomensen Pulo Brayan belum mempunyai titik terang, kejadian yang bermula dari SK Pergantian pendeta PMH Simangunsong yang di terbitkan dari pusat HKBP Pearaja tarutung pada bulan Juni 2012 yang lalu, tidak diindahkan, dan puncak pada tgl 5 Agustus yang lalu, adalah penghadangan massa yang pro dengan pendeta, menghadang iring-iringan pareses dari distrik X Medan aceh, yang mana istri seorang pendeta Mega br. Manurung menghadang mobil pareses sambil mengangkat ROK nya, semuanya lupa bahwa dia adalah istri seorang pendeta, tapi nyatanya di lapangan dia bukan istri seorang pendeta namun dapat dikategorikan istri seorang penjahat. Dan dilanjutkan pada tgl 2 September 2012 yang lalu tepatnya hari Minggu, dimana kebaktian sedang berjalan, namun tiba-tiba saja pendeta PMH simangunsong dan kroni-kroninya memaksa masuk dari pintu depan gereja, yang dijaga aparat kepolisian, namun mereka berdalih mau melaksanakan ibadah, spontan pendeta PMH Simangunsong mengambil alih dari depan altar, menstop acara gereja, dan mengumumkan dari altar agar semua jemaat yang mengikuti acara disuruh pulang dan tidak ada kebaktian. Kroni-kroninya semua berdiri di depan altar sambil meneriakkkan yel yel yang tidak ada hubungannya dengan acara gereja. Apakah seorang pendeta berkelakuan seperti itu ????....apakah dia pengembala di tengah-tengah umat?dia bukan pengembala, dengan seenaknya dia menyuruh jemaat pulang. Rumah Tuhan adalah tempat ibadah yang memuji Tuhan, tapi hari itu, kelompok pendeta yang semuanya berdiri di atas altar dan bersorak sorak.......Altar itu Kudus....tapi mereka memandang bahwa alatar itu adalah ibarat panggung opera yang bisa seenaknya berdiri dan bersora-sorak. Sikap arogansi pendeta PMH. Simangunsong, SmTH adalah sbb: 1. SIKAP SEORANG PENDETA PMH Simangunsong, SmTh, terhadap aturan dan peraturan Huria dan Konvensi HKBP, dimana beliau dengan seenaknya MANGUMPAT/MENCABUT/MEMBATALKAN TINGGTING HKBP Nomensen tanggal 18 april 2004, tentang RPP amanta St. Efendi Sidabutar, SH tanpa dimusyawarahkan dengan Majelis Gereja. Perlu diketahui bahwa St. Efendi Sidabutar ini di RPP tahun 2004 dari gereja berkat adanya PERSELINGKUHAN dengan inangbaonya sendiri, dan hal ini RPP nya di BATALKAN, karena ada kepentingan pendetanya dengan orang yang bersangkutan. Apakah ini sesuai dengan peraturan HKBP yang digariskan pimpinan pusat???? Sungguh luar biasanya pendeta ini. Jadi secara otomatis,pendeta PMH Simangunsong, SmTH membiarkan manusia bebas melakukan perselingkuhan di tengah tengah gereja tanpa ada RPP. Kalau yang bersangkutan mau manopoti salah di gereja, tidak ada masalah, inilah sumber permasalahan yang terjadi di tubuh gereja HKBP Nomensen Pulo Brayan, karena Majelis gereja tidak setuju dengan kebijakan Pendeta ini, sehingga pendeta tersebut menganggap bahwa majelis yang tidak sejalan dengan dia, DIANGGAP sebagai LAWAN, akibatnya majelis yang berseberangan dengan dia di NONAKTIFKAN dari tugas gereja. LUAR BIASA………., !!!! 2. Mengaktifkan kembali St. H, Simanjuntak yang nota bene telah mengundurkan diri tahun 2006, dan pada saat ini telah berumur 65 ( enam puluh lima ) tahun, dan inipun tanpa musyawarah dengan majelis gereja. 3. Di atas mimbar beliau menyuarakan tidak tepat lagi mengangkat lagi calon sintua yang berumur di atas 55 tahun, namun ternyata beliau mengangkat calon sintua yang juga mengangkat sintua yang berumur di atas 55 tahun. 4. Mengangkat calon sintua yang track recordnya tidak baik dan selalu bersikap arogan dan adapula yang baru 4 bulan menjadi jemaat gereja 5. Pada warta gereja tanggal 19 Agustus 2012 menonaktifkan 19 orang sintua dan 5 orang calon sintua dengan semena-mena, dan tidak sesuai dengan aturan dan peraturan HKBP tahun 2002. 6. Membuat keputusan-keputusan yang kontroversial setelah SK Perpindahannya keluar. apakah ini wajar......??????????SK Keluar berarti beliau tidak punya hak untuk mengambil keputusan apapun di dalam gereja. 7. SK dari pusat HKBP berarti mutlak dilaksanakan, tapi beliau membangkang. dan beliau mengatakan bahwa SK itu adalah Palsu dan acak-acakan, dan beliau juga mengatakan bahwa SK tersebut lahir dari rasa dendam yang diberi SUAP.ini ada bukti coret-coretan dari pendeta tersebut. Sikap seorang pendeta yang demikian adalah tidak patut di tiru, bagaimana beliau mengembalai, kalau sifat pendeta yang demikian ????????????????? mau dikemanakan Gereja……???? 8. Pdt. PMH. Simangunsong di berbagai kesempatan sering memutar balikkan fakta ( pembohong ) seperti misalnya: beliau mengisukan adanya korupsi pada pembangunan gedung ibadah Sekolah Minggu, pada hal keuangan panitia tersebut telah diferivikasi oleh kantor distrik tertanggal 22 Maret 2012 dan itupun atas permintaan beliau sendiri dan hasilnya juga telah ditandatangani pendeta Simangunsong.Yang paling sadis adalah manipulasi SK penggajian, tertera dalam SK tertulis gaji Rp. 1.863.568 ( terbilang satu juta delapan ratus enam puluh tiga ribu lima ratus enam puluh delapan rupiah ), tetapi beliau mencoret angka 1 menjadi angka 2 MENJADI Rp. 2.363.568 TETAPI ( terbilang tetap satu juta delapan ratus enam puluh tiga ribu lima ratus enam puluh delapan rupiah )dia sebagai pelayan di tengah tengah gereja dan selalu mengatakan hukum taurat JANGAN MENCURI , tapi dia sendiri melanggar hukum taurat yang digariskan oleh Tuhan, Bagaimana dia melayani umat, dia sendiri PEMBOHONG, PEMBUAL..PENCURI di Mata Tuhan ?. Dan SK tersebut yang yang dirubahnya, memiliki tanda tangan Sekjen HKBP Pearaja Tarutung yang dipalsukan. Kami ada bukti kepalsuan tersebut, ini cacat hukum, jangankan manusia menilai perbuatannya, tapi Tuhan akan berpihak pada orang yang benar. 9. Kelompok pendeta kurang lebih dari 30 orang yang dipimpin oleh istrinya sendiri Mega manurung, menyerang rumah Bibel Vrow, hingga Bibel Vrow, masuk rumah sakit Martha Friska selama kurang lebih satu minggu akibat tekanan Physicis yang dialami., hanya demi mempertahankan kedudukannya, suatu saat hukum akan berbicara, dan pengaduan ini sudah masuk tahap pemeriksaan polsekta Medan Timur. Mengingat track record pendeta PMH. Simangunsong,SmTh yang selalu membuat keributan di gereja yang dipimpinnya, seperti contoh HKBP Denpasar Bali, HKBP Kernolong, HKBP Serang Banten, dan terakhir HKBP Nomensen Pulo Brayan Medan. Maka dengan ini, kami mengharapkan kearifan para Sinodisten HKBP untuk dapat meninjau ulang kependetaan beliau. Ketika Pdt. L. Siregar menyampaikan surat dari distrik X Medan Aceh, ke rumah Pendeta PMH Simangunsong, SmTH, dalam rangka pelantikan tgl 02 September 2012, pendeta ini menunjukkan pisau yang dihadapkan kependeta L. Siregar, memang pendeta simangunsong ini, bukan sifat sebagai pelayan, yang cocok kata kata ke pendeta ini, adalah PENDETA TUKANG PUKUL. Dan masih banyak lagi kejadian yang belum kami sampaikan di tulisan ini, misalnya Guru huria HKBP Nomensen Pulo Brayan Gr. Nainggolan di ruang Parhobasan, pendeta ini, mau memukul guru tersebut, tapi itupun pendeta ini membalikkan fakta di lain kesempatan, katanya guru yang mau memukul dia. Jadi pendeta ini seharusnya cocok berganti pakaian menjadi PEMAIN TINJU atau ganti profesi menjadi pelatih tinju di sasana Tinju Indonesia, sekaligus BODYGUARD. Perlu diketahui bahwa, Karena lidah pendeta ini sangat pintar untuk memainkan peranan, maka semua fakta dapat diputarbalikkan, seperti issu yang di lontarkan ke kelompok yang menyatakan pro pendeta, AUDIT GEDUNG SEKOLAH MINGGU,…apa pendeta ini sudah lupa dengan yang sudah di tanda tangani hasil AUDITOR nya sendiri ????? betapa sadisnya…….yang tidak tau permasalahanpun sudah berani bersorak sorak Audit…audit gedung sekolah Minggu, ?!!!!!!! Panitia Pembangunan sekolah minggu menunjukkan bukti, di depan pares distrik X Medan aceh, namun delegasi dan pendeta nya tak mau datang dan diam-diam melarikan diri dari ruang rapat Distrik. Apakah ini dikatakan Gentlemen ???? atau buat alasan supaya jangan pindah ?????? kalau BENAR katakana yang BENAR, bagaimana dia melayani umat, kalau di otak pendeta semacam ini masih ada rasa DUSTA, PEMBOHONG ??? Suara ini kami sampaikan, agar semua SINODESTAN menimbang tingkah laku pendeta yang semacam ini, agar jangan terulang pendeta- pendeta yang sifatnya seperti beliau ini. Perlu Bapak dan Ibu ketahui bahwa, hal ini kami sampaikan ke hadapan SINODESTAN, bukan karena ada unsur sakit hati kepada Pendeta ini, tapi KEBENARAN harus kita tegakkan, ATURAN DAN PERATURAN HKBP TAHUN 2002 HARUS KITA TEGAKKAN, agar pendeta yang lain, tidak terikut dengan sifat arogansi pendeta semacam ini. Dari : Ruas yang menegakkan kebenaran, yang tidak setuju tindak tanduk pendeta semacam ini.